Tugas softskill
Nama : Oktaviani Anjasari
Kelas : 4IA24
NPM : 56413767
E-Commerce
Perdagangan
elektronik atau e-commerce merupakan perdagangan yag
dilakukan secara elektronik. E-commerce juga mencangkup seluruh transaksi
bisnis secara elektronik oleh pihak-pihak yang terlibat tidak hanya pertukaran bisnis secara fisik.
Menurut
David Baum, pengertian e-commerce adalah: “E-Commerce is a dynamic set of
technologies, applications, and business process that link enterprise,
consumers, and communities through electronic transactions and the electronic
exchange of goods, services, and information”.
E-Commerce merupakan satu
set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi
elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan
secara elektronik (David Baum dalam Onno W. Purbo,2000 : 2).
E-commerce
juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi
elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam
bentuk transaksi elektronik
dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara
elektronik (Munir Fuady, 2005 : 407).
Dalam
mengimplementasikan e-commerce tersedia suatu integrasi rantai nilai dari
infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis. Pertama, Insfrastruktur system
distribusi (flow of good) kedua, Insfrastruktur pembayaran (flow of money) Dan
Ketiga, Infrastruktur system informasi (flow of information). Dalam hal
kesiapan infrastruktur e- commerce, kami percaya bahwa logistics follow trade,
bahwa semua transaksi akan diikuti oleh perpindahan barang dari sisi penjual
kepada pembeli. Agar dapat terintegrasinya system rantai suplai dari supplier,
ke pabrik, ke gudang, distribusi, jasa transportasi, hingga ke customer maka
diperlukan integrasi enterprise system untuk menciptakan supply chain
visibility. Ada tiga factor yang patur dicermati oleh kita jika ingin membangun
toko e-commerce yaitu : Variability, Visibility, dan Velocity (MajalahTeknologi,
2001).
Struktur
E-commerce
Infrastruktur
e-commerce:
· Internet :
jaringan global
· Intranet :
jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi internet, seperti protocol internet, browser
web.
· Extranet :
jaringan melalui internet
yang menghubungkan beberapa internet.
Selain
infrastruktur, aplikasi e-commerce juga ditunjang oleh lima pilar :
a. SDM (people)
b. Peraturan/perundangan publik (Public Policy)
c. Pemasaran dan Periklanan (Marketing and
Advertisement)
d. Layanan-layanan pendukung (Support and
Services)
e. Kemitraan Usaha (Business partnership)
Klasifikasi
E-commerce
Penggolongan e-commerce
yang lazim dilakukan
orang adalah berdasarkan
sifat transaksinya, antara lain:
1. Business to Business (B2B)
Jenis
transaksi dimana pembeli biasanya membeli dalam jumlah besar karena akan dijual
kembali. Contoh penjualan grosir.
2. Business to Consumer (B2C)
Jenis
transaksi dimana pembelinya perorangan dan tidak punya tujuan untuk
menjualnya kembali biasanya
semacam toko online
yang menjual berbagai macam barang.
3. Consumer to Consumer (C2C)
Jenis transaksi
dimana pembelinya perorangan
yang tidak mempunyai
tujuan untuk dijual kembali dan penjualnya juga perorangan yang tidak menyediakan bermacam-macam barang
melainkan hanya beberapa barang saja. Contoh: online advertising.
4. Consumer to Business (C2B)
Termasuk
kedalam kategori ini adalah perseorangan yang menjual produk atau layanan
kepada organisasi, dan perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan
mereka dan menyepakati suatu transaksi
Manfaat
E-commerce
E-commerce
memiliki beberapa manfaat, baik itu organisasi, perusahaan dan masyarakat itu
sendiri, berikut beberapa manfaat dari e-commerce :
a. Manfaat yang diperoleh bagi organisasi
pemilik e-commerce:
1. Memperluas market place hingga kepasar
nasional dan internasional.
2. Dengan capital outplay yang minim, sebuah
perusahaaan dapat dengan mudah menemukan
lebih banyak pelanggan,
supplier yang lebih
baik dan partner bisnis yang paling cocok dari seluruh
dunia.
3. E-commerce
menurunkan biaya pembuatan,
pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan,
dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
4. E-commerce
mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.
5. E-commerce
mendukung upaya-upaya business
process reengineering. Dengan
mengubah prosesnya, maka produktivitas sales-people, pegawai yang
berpengetahuan, dan administrator bisa meningkat 100% atau lebih.
6. Akses informasi menjadi lebih cepat.
E Bussiness
E-Business adalah
kegiatan transaksi , jual beli , bisnis yang dilakukan secara otomatis melalui
kegiatan elektronik/internet , dan juga perusahaan dapat berhubungan langsung
dengan customernya , rekan bisnis ataupun supplier. E-business juga bisa berupa
iklan , mengajak seseorang untuk membeli produk kita . tanpa E-business ,
E-commerce hanyalah burung tanpa sayap. Salah satu fungsi nya adalah untuk
mensupport bagian dari marketing , produksi , accounting , finance dan HRM.
Lebih tepatnya perusahaan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi oleh
organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola
proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan.
E-business adalah
kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi
elektronik seperti komputer dan internet. E-business memungkinkan suatu
perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal
secara lebih efisien dan fleksibel.
E-business
dapat dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok :
§ Customer
Relationship Management (CRM)
Strategi bisnis dari
layanan dan sofware yang didesain untuk meningkatkan keuntungan , pendapatan
dan kepuasan pelanggan.
§ Enterprise
Resource Planning (ERP)
Strategi bisnis dari
system informasi perusahaan yang dgunakan untuk koordinasi Sumber daya ,
informasi yang digunakkan untuk proses bisnis.
§ Enterprise
Application Programs (EAI)
Strategi bisnis konsep
integrasi dari proses bisnis yang memungkinkan antar perusahaan saling bertukar
data.
§ Supply
Chain Management (SCM)
Strategi Manajemen rantai
suplai yang secara otomatis terkomputerisasi.
Perbedaan E-Commerce
dan E-bussiness
Perbedaan yang mendasar antara
e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-commerce memang benar-benar
money oriented (berorientasi pada perolehan uang), sedangkan e-business
berorientasi pada kepentingan jangka panjang yang sifatnya abstrak seperti
kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi
antar mitra bisnis, dan penanganan masalah sosial lainnya. Selain perbedaan
seperti yang telah disebutkan, e-commerce dan e-business juga memiliki kesamaan
tujuan utama yaitu memajukan perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya.
E-commerce dan e-business merupakan terobosan yang dapat mendongkrak penjualan
melalui online marketing dan sebagai sarana mempromosikan produk melalui media
Internet.
Secara
teknis, e-commerce hanya merupakan bagian dari e-business karena, menurut
definisi, e-business adalah semua transaksi bisnis online, termasuk penjualan
secara langsung kepada konsumen (e-commerce), transaksi dengan produsen dan
pemasok, dan interaksi dengan mitra bisnis. Pertukaran informasi via database
terpusat juga dilakukan dalam e-commerce. Fungsi-fungsi bisnis hanya terbatas
pada sumber daya teknologi.
E-commerce
pada prinsipnya melibatkan pertukaran uang dalam transaksi. E-business, karena
lebih luas, tidak terbatas pada transaksi yang bersifat keuangan (monetary).
Semua aspek dalam bisnis, seperti pemasaran, perancangan produk, manajemen
pemasokan, dsb., tercakup.
Ringkasan:
1. E-business lebih luas dalam lingkup dan
e-commerce hanya merupakan satu aspek atau satu bagian dari e-business.
2. E-commerce hanya mencakup transaksi
bisnis seperti membeli dan menjual barang dan jasa melalui internet.
3. E-commerce pada prinsipnya melibatkan
perdagangan uang sedangkan dalam e-business, transaksi uang tidak diperlukan.
4. E-business melibatkan pemasaran,
perancangan produk, evaluasi layanan konsumen, dll.
Bio Informatika
Bioinformatika,
sesuai dengan asal katanya yaitu “bio” dan “informatika”, adalah gabungan
antara ilmu biologi dan ilmu teknik informasi (TI). Pada umumnya,
Bioinformatika didefenisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan analisa
untuk menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi. Ilmu ini merupakan
ilmu baru yang yang merangkup berbagai disiplin ilmu termasuk ilmu komputer,
matematika dan fisika, biologi, dan ilmu kedokteran (Gambar 1), dimana
kesemuanya saling menunjang dan saling bermanfaat satu sama lainnya [1].
Ilmu
bioinformatika lahir atas insiatif para ahli ilmu komputer berdasarkan
artificial intelligence. Mereka berpikir bahwa semua gejala yang ada di alam
ini bisa diuat secara artificial melalui simulasi dari gejala-gejala tersebut.
Untuk mewujudkan hal ini diperlukan data-data yang yang menjadi kunci penentu tindak-tanduk
gejala alam tersebut, yaitu gen yang meliputi DNA atau RNA. Bioinformatika ini
penting untuk manajemen data-data dari dunia biologi dan kedokteran modern.
Perangkat utama Bioinformatika adalah program software dan didukung oleh
kesediaan internet.
Kemajuan
ilmu Bioinformatika ini lebih didesak lagi oleh genome project yang
dilaksanakan di seluruh dunia dan menghasilkan tumpukan informasi gen dari
berbagai makhluk hidup, mulai dari makhluk
hidup tingkat rendah
sampai makhluk hidup
tingkat tinggi. Pada
tahun 2001, genom manusia yang terdiri dari 2.91 juta bp
(base-pare, pasangan basa) telah selesai dibaca [2]. Baru-baru
ini
genom mikroba Plasmodium penyebab Malaria dan nyamuk Anopheles yang menjadi
vektor mikroba tersebut juga telah berhasil dibaca [3-4]. Dan masih banyak lagi
gen-gen dari makhluk hidup lainnya yang sudah dan sedang dibaca.
Semua
data-data yang dihasilkan dari genome project ini perlu di susun dan disimpan
rapi sehingga bisa digunakan untuk berbagai keperluan, baik keperluan
penelitian maupun keperluan di bidang medis.
Dalam hal ini
peranan Bioinformatika merupakan
hal yang esensial. Dengan Bioinformatika, data-data ini bisa
disimpan dengan teratur dalam waktu yang singkat dan tingkat akurasi yang
tinggi serta sekaligus dianalisa dengan program-program yang dibuat untuk
tujuan tertentu. Sebaliknya Bioinformatika juga mempercepat penyelesaian genome
project ini karena Bioinformatika mensuplay program-program yang diperlukan
untuk proses pembacaan genom ini.
Walaupun manajemen
data melalui Bioinformatika ini
sangat penting dalam
berbagai bidang, penulis akan
menfokuskan pembicaraan pada
peranan Bioinformatika dalam
dunia kedokteran. Dalam tulisan
ini akan dibahas secara detil tentang peranan Bioinformatika dalam dunia
kedokteran mulai dari penyimpanan data klinis pasien untuk pemberian obat yang
cocok dengan pasien tersebut, identifikasi agent penyebab suatu penyakit baru
dan penemuan diagnosa untuk penyakit tersebut, sampai pada penemuan obat atau
vaksin untuk penanggulangan suatu penyakit.
REFERESI: