Selasa, 18 Februari 2014

Nama           : Oktaviani Anjasari
Kelas           : 1IA24
NPM           :56413767
Mata Kuliah :Softskill


Contoh seks bebas dikalangan remaja.
Contoh 1
A seorang remaja laki-laki berusia 18 tahun, masih bersekolah di Sekolah Menengah Atas di kola Ambon. Tinggal bersama kedua orang tuanya, ayahnya bekerja sebagai buruh harian dan ibu tidak bekerja. Sebagai anak yang remaja, A termasuk anak yang senang bergaul dan menyebut dirinya Anak Gaul. A tidak aktif mengikuti kegiatan keagamaan, dan juga tidak melakukan sembahyang lima waktu dengan taat, itu hanya dilakukan jika ada keinginan dari dalam hati. Orang tua, terutama ibu sering menasehati A baik untuk beribadah maupun dalam hal bergaul. A mulai pacaran sejak berumur 16 tahun. Pengetahun seks di dapatnya dari teman-teman di mana mereka sering nonton film (VCD porno) bersama, sete/ah itu menyalurkan dengan beronani di kamar niandi. Pertama kali melakukan hubungan seks dengan pacar pada usia 17 tahun, karena merasa lertantang dari teman-teman gaulnya. Masa cuma cium- cium me lulu.

Contoh 2
X, ibu dengan 4 anak. Hidup dalam lingkungan keluarga yang luas (extended family). Dari ke empat anaknya, 2 anaknya melakukan telah melakukan hubungan seks (hamil di luar nikah, umur 17 dan umur 21). Sebagai orang tua, X tidak bekerja (ibu rumah tangga), suaminya PNS. Sejak kecil anak-anak sudah di tanamkan dasar- dasar keagamaan yang kuat. Mereka mengikuti semua kegiatan keagamaan di luar rumah
juga.Komunikasi dan hubungan yang akrab anak-anak hanya dengan ibu, sedangkan dengan ayahnya anak-anak jarang berkomunikasi. Ketika ibu X karena sesuatu hal harus pergi agak lama (2 bulan) ke luar daerah satu anaknya jatuh dalam seks pranikah. Alasan anaknya karena ibu X tidak ada di rumah, ayah kurang perhatian dan tidak nyaman hidup dalam lingkungan keluarga besar. Jadi dengan dilakukan hal ini, anaknya bisa cepat keluar dari rumah. Sedang satu anaknya lagi, jatuh dalam seks pranikah waktu kuliah di Pulau Jawa.
Tanggapan saya mengenai penjulan alat kontrasepsi/kondom secara bebas di indonesia:

 Menurut saya tidak baik di jual secara bebas, karena akan meningkatkan angka sex bebas di kalangan remaja, dan angka kematian akibat penyakit aids dan HIV di Indonesia. Bila perlu alat tersebut dijual secara khusus dan hanya di pakai kepada orang yang sudah menikah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar